Archive for April, 2010


HPLC adalah alat yang sangat bermanfaat dalam analisis. Bagian ini menjelaskan bagaimana pelaksanaan dan penggunaan serta prinsip HPLC yang sama dengan kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom.

Pelaksanaan HPLC

Pengantar

HPLC secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom. Selain dari pelarut yang menetes melalui kolom dibawah grafitasi, didukung melalui tekanan tinggi sampai dengan 400 atm. Ini membuatnya lebih cepat.

HPLC memperbolehkan penggunaan partikel yang berukuran sangat kecil untuk material terpadatkan dalam kolom yang mana akan memberi luas permukaan yang lebih besar berinteraksi antara fase diam dan molekul-molekul yang melintasinya. Hal ini memungkinkan pemisahan yang lebih baik dari komponen-komponen dalam campuran.

Perkembangan yang lebih luas melalui kromatografi kolom mempertimbangkan metode pendeteksian yang dapat digunakan. Metode-metode ini sangat otomatis dan sangat peka.

Kolom dan pelarut

Membingungkan, ada dua perbedaan dalam HPLC, yang mana tergantung pada polaritas relatif dari pelarut dan fase diam.

Fase normal HPLC

Ini secara esensial sama dengan apa yang sudah anda baca tentang kromatografi lapis tipis atau kromatografi kolom. Meskipun disebut sebagai “normal”, ini bukan merupakan bentuk yang biasa dari HPLC.
Kolom diisi dengan partikel silika yang sangat kecil dan pelarut non polar misalnya heksan. Sebuah kolom sederhana memiliki diameter internal 4.6 mm (dan mungkin kurang dari nilai ini) dengan panjang 150 sampai 250 mm.

Senyawa-senyawa polar dalam campuran melalui kolom akan melekat lebih lama pada silika yang polar dibanding degan senyawa-senyawa non polar. Oleh karena itu, senyawa yang non polar kemudian akan lebih cepat melewati kolom.

Fase balik HPLC

Dalam kasus ini, ukuran kolom sama, tetapi silika dimodifikasi menjadi non polar melalui pelekatan rantai-rantai hidrokarbon panjang pada permukaannya secara sederhana baik berupa atom karbon 8 atau 18. Sebagai contoh, pelarut polar digunakan berupa campuran air dan alkohol seperti metanol.

Dalam kasus ini, akan terdapat atraksi yang kuat antara pelarut polar dan molekul polar dalam campuran yang melalui kolom. Atraksi yang terjadi tidak akan sekuat atraksi antara rantai-rantai hidrokarbon yang berlekatan pada silika (fase diam) dan molekul-molekul polar dalam larutan. Oleh karena itu, molekul-molekul polar dalam campuran akan menghabiskan waktunya untuk bergerak bersama dengan pelarut.

Senyawa-senyawa non polar dalam campuran akan cenderung membentuk atraksi dengan gugus hidrokarbon karena adanya dispersi gaya van der Waals. Senyawa-senyawa ini juga akan kurang larut dalam pelarut karena membutuhkan pemutusan ikatan hydrogen sebagaimana halnya senyawa-senyawa tersebut berada dalam molekul-molekul air atau metanol misalnya. Oleh karenanya, senyawa-senyawa ini akan menghabiskan waktu dalam larutan dan akan bergerak lambat dalam kolom.

Ini berarti bahwa molekul-molekul polar akan bergerak lebih cepat melalui kolom.

Fase balik HPLC adalah bentuk yang biasa digunakan dalam HPLC.Melihat seluruh proses

Diagram alir HPLC

Injeksi sampel

Injeksi sample seluruhnya otomatis dan anda tidak akan mengharapkan bagaimana mengetahui apa yang terjadi pada tingkat dasar. Karena proses ini meliputi tekanan, tidak sama halnya dengan kromatografi gas (jika anda telah mempelajarinya).

Waktu retensi

Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju detektor disebut sebagai waktu retensi. Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa itu.
Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk beberapa senyawa, waktu retensi akan sangat bervariasi dan bergantung pada:

  • tekanan yang digunakan (karena itu akan berpengaruh pada laju alir dari pelarut)
  • kondisi dari fase diam (tidak hanya terbuat dari material apa, tetapi juga pada ukuran partikel)
  • komposisi yang tepat dari pelarut
  • temperatur pada kolom

Itu berarti bahwa kondisi harus dikontrol secara hati-hati, jika anda menggunakan waktu retensi sebagai sarana untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa.

Detektor
Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.

Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang. Jika anda menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah detektor pada sisi yang berlawanan, anda akan mendapatkan pembacaan langsung berapa besar sinar yang diserap.

Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu itu. Anda akan heran mengapa pelarut yang digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV. Pelarut menyerapnya! Tetapi berbeda, senyawa-senyawa akan menyerap dengan sangat kuat bagian-bagian yang berbeda dari specktrum UV.

Misalnya, metanol, menyerap pada panjang gelombang dibawah 205 nm dan air pada gelombang dibawah 190 nm. Jika anda menggunakan campuran metanol-air sebagai pelarut, anda sebaiknya menggunakan panjang gelombang yang lebih besar dari 205 nm untuk mencegah pembacaan yang salah dari pelarut.

Interpretasi output dari detektor

Output akan direkam sebagai rangkaian puncak-puncak, dimana masing-masing puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor dan menerap sinar UV. Sepanjang anda mengontrol kondisi kolom, anda dapat menggunakan waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang diperoleh, tentunya, anda (atau orang lain) sudah mengukur senyawa-senyawa murninya dari berbagai senyawa pada kondisi yang sama.

Anda juga dapat menggunakan puncak sebagai jalan untuk mengukur kuanti?tas dari senyawa yang dihasilkan. Mari beranggapan bahwa tertarik dalam senyawa tertentu, X.

Jika anda menginjeksi suatu larutan yang mengandung senyawa murni X yang telah diketahui jumlahnya pada instrumen, anda tidak hanya dapat merekam waktu retensi dari senyawa tersebut, tetapi anda juga dapat menghubungkan jumlah dari senyawa X dengan puncak dari senyawa yang dihasilkan.

Area yang berada dibawah puncak sebanding dengan jumlah X yang melalui detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui layar komputer. Area dihitung sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar (sangat sederhana).

Jika larutan X kurang pekat, area dibawah puncak akan berkurang meskipun waktu retensi akan sama. Misalnya,

Ini berarti dimungkinkan mengkalibrasi instrumen sehingga dapat digunakan untuk mengetahu berapa jumlah substansi yang dihasilkan meskipun dalam jumlah kecil.

Meskipun demikian, harus berhati-hati. Jika anda mempunyai dua substansi yang berbeda dalam sebuah campuran (X dan Y), dapatkah anda mengatakan jumlah relatifnya? Anda tidak dapat mengatakannya jika anda menggunakan serapan UV sebagai metode pendeteksinya.

Dalam gambar, area di bawah puncak Y lebih kecil dibanding dengan area dibawah puncak X. Ini mungkin disebabkan oleh karena Y lebih sedikit dari X, tetapi dapat sama karena Y mengabsorbsi sinar UV pada panjang gelombang lebih sedikit dibanding dengan X. Ini mungkin ada jumlah besar Y yang tampak, tetapi jika diserap lemah, ini akan hanya memberikan puncak yang kecil.

Rangkaian HPLC pada spektrometer massa

Ini menunjukkan hal yang sangat menakjubkan! Pada saat detektor menunjukkan puncak, beberapa senyawa sementara melewati detektor dan pada waktu yang sama dapat dialihkan pada spektrometer massa. Pengalihan ini akan memberikan pola fragmentasi yang dapat dibandingkan pada data komputer dari senyawa yang polanya telah diketahui. Ini berarti bahwa identifikasi senyawa dalam jumlah besar dapat ditemukan tanpa harus mengetahui waktu retensinya.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/kromatografi_cair_kinerja_tinggi_hplc/

Alat Elektronik Ini Dapat Membaca Pikiran, Dalam waktu 10 tahun, para insinyur dan pelaku industri di Jepang berambisi menciptakan jenis perangkat elektronika generasi baru yang dilengkapi mesin pembaca pikiran. Alat semacam itu memungkinkan panggunanya bermain game atau mengendalikan perangkat miliknya dengan pikirannya.

Teknologi pembaca pikiran sebenarnya bukan hal baru. Namun, tantangan paling besar untuk menghadirkannya ke konsumen adalah kepraktisan user interface yang menjadi perantara sinyal otak dengan sistem komputer.

Perangkat seperti yang banyak muncul di film-film fiksi ilmiah tersebut akan memanfaatkan teknologi penerjemah sinyal otak ke mesin. Teknologi tersebut sanggup menganalisis gelombang otak manusia dan pola aliran darah yang dideteksi dari sensor-sensor yang dipasang pada kepala dan anggota tubuh lainnya.

Bentuk akhir perangkat yang dikembangkan antara lain sebuah televisi yang bisa dioperasikan tanpa menggunakan tombol atau ponsel yang bisa mengirim SMS tanpa harus diketik. Aplikasi lainnya mungkin digunakan pada sistem navigasi mobil yang akan mencari restoran terdekat jika penggunanya lapar dan AC yang akan beradaptasi dengan suhu tubuh pengguna yang ada di ruangan secara otomatis. Bisa juga robot asisten yang tahu kebutuhan pengguan manula dan membantu membawakan kebutuhannya.

Inisiatif penelitian bersama untuk mengembangkan produk yang siap dipasarkan pada 2020 itu telah dimulai awal tahun ini atas dukungan pemerintah dan swasta. Seperti dilansir suratkabar Nikkei, Jepang, beberapa perusahaan besar yang terlibat antara lain Toyota, Honda, dan Hitachi. Sementara lembaga riset yang mendukung antara lain National Institute of Information and Communications Technology, Universitas Osaka, dan the Advanced Telecommunications Research Institute International

at 4/28/2010

http://ptc-cam.blogspot.com/2010/04/inilah-alat-elektronik-ini-dapat.html

Silikon menjadi aromatikCincin silikon ‘dismutasional kearomatikan’ (atas) – suatu ikatan tunggal, ikatan ganda dan pasangan sendiri interkonversi, dibandingkan dengan keraromatikan yang lebih tradisional dari benzene (bawah)

Para ilmuwan di Inggris telah mengkonstruksikan struktural analog benzene yang terbuat dari atom – atom silikon. Molekul tersebut tidaklah datar seperti halnya benzene, tetapi mengungkapkan suatu tipe baru stabilisasi aromatik.

Tim ini, yang dipimpin oleh David Scheschkewitz dan Henry Rzepa dari Imperial College London, mencoba untuk membuat persenyawaan cincin silikon dengan tiga anggota, namun setelah langkah akhir reduksi mereka mengisolasi kristal hijau gelap, Scheschkewitz menjelaskan bahwa hal ini dengan segera menegaskan bahwa mereka mempunyai suatu persenyawaan dengan beberapa ikatan delokalisasi, karena senyawa silikon tersaturasi biasanya tidak berwarna.

Tim ini menemukan bahwa mereka telah membuat suatu persenyawaan dengan atom – atom enam silikon digabungkan pada sistem cincin berbentuk kursi. Beberapa kristal tersebut tidak biasanya stabil, Scheschkewitz mengatakan, ‘mereka bersifat stabil jika di udara untuk waktu yang pendek, dan kita dapat memanaskan mereka hingga 200°C tanpa dekomposisi, yang sangat luar biasa.’ Ini mengarahkan mereka untuk melihat terhadapa adanya kemungkinan beberapa stabilisasi aromatik dari cincin silikon.

Kalkulasinya mengungkapkan bahwa ada beberapa kearomatikan, namun tidak pada arti yang konvensional. Ketimbang suatu struktur datar dengan beberapa elektron yang dilokalisasi pada enam dari jenis orbital – seperti pada karbon berdasarkan pada benzene – delokalisasi aromatik hanya di sekitar pusat atom – atom empat silikon yang mengatur ‘dudukan’ dari cincin yang berbentuk kursi. Rzepa menjelaskan bahwa enam elektron delokalisasi berasal dari campuran suatu ikatan tunggal (sigma), ikatan ganda (pi) dan tanpa ikatan ‘pasangan sendiri’. Dikarenakan delokalisasi bisa diartikan sebagai tiga set elektron tersebut yang secara konstan berinterkonversi, Rzepa meragukan konsep ‘dismutasional kearomatikan’.

‘Meskipun konsep kearomatikan meliputi tipe elektron yang berbeda (pi, sigma, pasangan sendiri) tidak sepenuhnya baru, realisasi eksperimental ini suatu langkah besar menuju sintesis elektron persilaaromatic 6-pi yang stabil,’ kata Akira Sekiguchi, yang kelompoknya ada pada University of Tsukuba, Jepang, yang telah membantu dalam penelitian mengenai persenyawaan silikon tak tersaturasi.

Rzepa menegaskan bahwa karbon berbasis analog pada senyawa silikon ini  muncul pada permukaan energi potensial sebagai struktur yang dapat dilihat, namun pada energi yang sangat tinggi dari pada struktur benzene dan lebih lanjut tidak seperti pernah dibuat sebelumnya. ‘Dan belum juga di sini, untuk silikon, lebih mudah untuk dibuat dari pada struktur benzene. Apa yang stabil dan normal untuk karbon tidaklah stabil bagi silikon, dan lagi pula apa yang tidak stabil bagi karbon adalah stabil untuk silikon. Ini seperti halnya dunia yang terbalik,’ dia menambahkan.

Scheschkewitz menunjukkan bahwa persenyawaan mereka berbeda dengan struktur benzene dimana beberapa atom – atom silikon memiliki dua kelompok substituen dan beberapa tidak memiliki sama sekali, ketimbang masing – masing yang memiliki satu kelompok yang ditempelkan. ‘Dengan suatu penanda, hal ini mugkin saja untuk membuat suatu hexasilabenzene yang nyata,’ tambahnaya, ‘dan jika kita dapat melakukannya maka akan menjadi suatu yang mengagumkan.’

Hexasilabenzene merupakan salah satunya molekul siliaromatik yang paling menantang,’ kata Sekiguchi. ‘Ini telah dipelajari secara komputasional, namun masih menghindarkan isolasi eksperimental, lebih lanjut penemuan isomer struktural ini tidak diragukan lagi sangatlah penting.’

Phillip Broadwith

Referensi

K Abersfelder et al, Science, 2009 DOI: 10.1126/science.1181771

http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_anorganik/silikon-menjadi-aromatik/

Pembangkit Listrik Tenaga Angin merupakan salah satu pilihan pembangkit listrik yang tidak memerlukan bahan bakar, sehingga bebas polusi. Di akhir tahun 2007, pembangkitan listrik dengan cara ini di dunia mencapai 94,1 gigawatt. Secara global,
Melihat perkembangan seperti ini di dunia, kapan lagi Indonesia memanfaatkan PLT Angin ini sebagai pembangkit listrik secara massal? Indonesia merupakan negara kepulauan dan pegunungan yang mana memiliki potensi tenaga angin yang besar. Sebagai gambaran, negara Denmark mampu memenuhi 1/5 kebutuhan energi listriknya dengan mengandalkan PLT Angin. Apakah Indonesia bisa? Untuk mencapainya, diperlukan dukungan dari pemerintah, masyarakat, serta orang-orang yang mampu merealisasikan di Indonesia.
Mengenai stabilitas pembangkitan listrik, PLT Angin ini memang masih kurang stabil. Namun bukan berarti kita berputus asa begitu saja. PLT Angin masih dapat didukung dengan membangun banyak pembangkit yang tersebar. Di samping itu, dapat juga memanfaatkan PLT Matahari atau PLT lainnya serta media penyimpan energi listrik. Dengan demikian, ketidakstabilan ini dapat ditangani.

Reply With Quote

Anda dapat memulai bisnis tanpa uang tunai dengan apa yang Anda miliki. Ramli yang bordirnya diminati para selebritis Indonesia, modalnya pertamanya 2 mesin jahit yang dimilikinya.

Ketika saya memulai bisnis untuk yang pertama kalinya, modalnya adalah apa yang saya miliki. “Yanto. Kalau kamu ingin mendapatkan uang. Itu di kamar sebelah ada kedondong yang baru diambil dari pohon oleh Pak Soleman, pembatu kita” kata Nenek mengajari saya bisnis. “Ya Nek saya akan latihan jualan” jawab saya. Saya masukkan kedondong itu persatu sampai tas ransel kebanggan saya tersebut penuh. Malam itu begitu lama, saya berharap segera pagi untuk segera mempraktekkan berjualan kedondong. Saya berangkat pagi jam 6.00, lebih cepat setengah jam dari biasanya saya berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah kedondong saya tata di atas koran bekas. Setengah jam saya menunggu pembeli, tetapi tidak satupun ada yang membeli kedondong saya. ”Teng-teng…..” suara bel tanda sekolah masuk. Saya mengemasi jualan, memasukkan koran bekas dan kedondong kedalam ransel untuk menyiapkan diri mendapat pelajaran.

Istirahatpun tiba, saya memasarkan kedondong saya dan tidak begitu lama datanglah kawan saya Susi dan Utami untuk membeli kedondong tersebut. ”Harganya berapa Yan?.” tanya keduanya. ”Lima rupiah dapat dua” jawab saya ketika itu. ”Dikasih bonus satu ya” tawar mereka. ”Ya boleh” jawab saya. Susi dan Utamilah satu-satu pembeli pada hari itu. Tidak terlalu lama waktu istirahat telah habis dan saya harus mengemasi dagangan saya.

Setelah bel tanda pulang, saya berpikir bagaimana agar kedondong tersebut habis, karena masih banyak, baru ada satu pembeli. Kemudian saya mendekati penjual rujak, yaitu Ibu Sus. ”Bu dapatkah kedondong ini saya tukar dengan rujak?”  tanya saya dengan sedikit memelas. ”Bisa Mas Yanto’ jawab Bu Sus. Setelah rujak dibungkus, kemudian saya bawa pulang dengan hati sangat gembira karena telah sukses menjual kedondong dan menukar kedondong dengan rujak.

Bisnis pertama saya ini tidak pernah saya lupakan. “Ini Nek rujak. Nenek sudah mengajari saya berjualan “ kata saya sambil memberikan sebungkus kepada Nenek saya.. Pelajaran yang diberikan Nenek saya tersebut merupakan pelajaran yang merupakan titik awal cara berpikir saya dalam dunia bisnis. Peristiwa tersebut, mampu mebaca peluang. Ketika musim mangga maka saya jualan mangga. Ketika musim panas dan angin saya jualan layang-layang dan air mancur. Air mancur saya buat dari plastik dengan diameter kurang lebih 5 cm. Ketika musim hujan saya pergi ke hutan mencari bambu kecil yang ruasnya panjang, sehingga dapat dibuat mainan “tulup”, permainan tembak-tembakan dengan cara meniup ujung bambu yang satu yang telah diberi peluru dari tanah liat atau buah-buahan kecil. Setelah menjadi tulup, kemudian saya jual dengan harga ketika itu Rp.5,- mendapat tiga buah. Andapun dapat memulai bisnis dari apa yang Anda miliki.

Penulis : M. Suyanto, Ketua STMIK AMIKOM

http://www.beritanet.com/news/Modalnya-Apa-yang-Anda-Miliki.html

“Kreativitas merupakan ciri dari tokoh-tokoh dunia yang telah mengaktualisasikan dirinya” kata Abraham Maslow. Sifat kreatif nyaris memiliki arti sama dengan kesehatan, aktualisasi diri dan sifat manusiawi yang lengkap. Sifat-sifang dikaitkan dengan kreativitas ini adalah fleksibilitas, spontanitas, keberanian, berani membuat kesalahan, keterbukaan dan rendah hati. Kreativitas tokoh-tokoh dunia ini dalam banyak hal mirip dengan kreativitas anak-anak sebelum mereka mengenal takut pada ejekan orang lain, mereka masih melihat masalah secara segar tanpa prasangka. Menurut Maslow sifat-sifat ini merupakat sifat-sifat yang sering hilang setelah orang menjadi dewasa.  Orang yang mengaktualisasikan diri tidak kehilangan pendekatan yang segar dan naïf ini, atau jika harus kehilangan, mereka akan mendapatkannya kembali dikemudian hari.  Hampir setiap anak mampu membuat lagu, puisi, lukisan, tarian, cerita atau permainan secara mendadak, tanpa direncanakan atau didahului oleh suatu maksud sebelumnya. George Land melaporkan dalam Break-Point and Beyond, bahwa kreativitas anak usia 5 tahun mencetak skor 98 %, anak usia 10 tahun mencetak skor 32 %, anak usia 15 tahun mencetak skor 10 %, dan orang dewasa usia 42 tahun mencetak skor hanya 2 %.

Spontanitas juga hampir memiliki arti yang sama dengan kreativitas. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri lebih, tidak malu-malu karenanya, lebih ekspresif, wajar dan polos. Biasanya mereka tidak perlu menyembunyikan perasaan-perasaan atau pikiran-pikiran mereka atau tingkah laku yang dibuat-buat. Kreativitas menuntut kebranian, kemampuan untuk bertahan, mampu mengabaikan kritikan serta cemoohan dan mampu untuk menolak pengaruh kebudayaannya sendiri. Setiap tokoh telah memberikan bukti tentang unsur keberanian yang dibutuhkan dalam saat-saat penciptaan yang sunyi, saat mengukuhkan sesuatu yang baru. Ini sejenis kenekatan, suatu lompatan ke depan sendirian, suatu pemberontakan atau suatu tantangan. Tokoh-tokoh tersebut juga mengalami rasa takut, tetapi rasa takut tersebut dapat diatasi agar terbuka kemungkinan ke arah penciptaan. Skalipun rendah hati terhadap gagasan baru serta cepat mengakui ketidaktahuan maupun kesalahan, tetapi tetap mempunyai pendirian teguh dan rela mengorbankan popularitasnya demi membela sebuah gagasan baru. Mereka penuh percaya diri dan memiliki harga diri, sehingga dapat lebih memusatkan perhatian pada tugas yang harus diselesaikan daripada mempertahankan ego mereka sendiri.

Mereka tidak takut melakukan kesalahan-kesalahan, termasuk kesalahan bodoh. Mereka berpikir ”gila-gilaan” sebagai orang yang kreatif.  Mereka fleksibel, mampu menyesuaikan diri bila situasinya berubah, mampu menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, mampu menghadapi kebimbangan serta perubahan-perubahan kondisi tanpa mengalami ketegangan yang tidak perlu dan tidak merasa terancam oleh apapun dan siapapun. Mereka pekerja keras, mempunyai banyak inspirasi dan menghasilkan karya nyata yang mendunia. Mereka selalu bekerja keras, disiplin dan latihan.   Menjadi anak-anak yang tanpa dosa, melihat dunia dengan mata lebar, tidak mengenal rasa takut pada ejekan, kesalahan kegagalan yang dipandu oleh kecerdasan spiritual akan menjadikan Anda sebagai orang yang sangat kreatif di level tertinggi.

Penulis : M. Suyanto , Ketua STMIK AMIKOM

http://www.beritanet.com/news/Pribadi-yang-Kreatif-.html

Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir bandang menerjang Bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh — nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, diberi wahyu untuk membuat kapal besar — demi  menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.

Cerita tentang bahtera Nabi Nuh dikisah dalam berbagai buku, sejumlah film dan lain-lain. Sejumlah ahli sejarah dari berbagai negara sudah lama penasaran dengan kebenaran kisah ini.

Untuk membuktikan kebenaran cerita itulah,  kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam ‘Noah’s Ark Ministries International’ selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut.

Kemarin, 26 April 2010 mereka mengumumkan mereka menemukan  perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.

Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa specimen untuk membuktikan klaim mereka.

Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.

Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.

“Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen,” kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 April 2010.

Spesimen temuan peneliti Turki dan China di Ararat

Grup yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferensi pers yang diadakan Senin 26 April 2010 lalu.

Kepada media yang hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal yang diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.

Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan-hewan yang diselamatkan dari terjangan bah — begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.

Penemuan besar ini jadi amunisi untuk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan situs ini ke UNESCO — agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.

Awalnya, direncananya para arkeolog akan menggali perahu itu dan memisahkannya dari gunung. Namun, hal tersebut tak mungkin dilakukan, meski nilai sejarah penemuan ini sangat tinggi.

***

Gunung Ararat, lokasi penemuan perahu Nabi Nuh
Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas Gunung. Meski tiga agama besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.

Sejak lama penduduk lokal Turki yang tinggal di pegunungan maupun kota-kota lain percaya bahwa perahu Nabi Nuh berada di Gunung Ararat.

Apalagi, pilot pesawat temput Turki dalam sebuah misi pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki.

Pada 2006, citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yang diduga perahu Nuh itu adalah gunung yang dilapisi salju.

Beberapa ahli lain berpendapat bahwa sisa-sisa perahu Nuh menjadi bagian dari pemukiman manusia — yang selamat dari bencana banjir bah.

Namun, peneliti yang mengklaim penemu perahu Nuh membantahnya. “Kami tak pernah menemukan ada manusia yang bermukim di ketinggian 3.500 meter dalam sejarah umat manusia.”

Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para penemu diyakini menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.

http://dunia.vivanews.com/news/read/147115-perahu_nabi_nuh_ditemukan_di_turki/28April2010

a. Keisomeran karena atom karbon asimetrik, keisomeran optik

Sebelum ada teori valensi, kimiawan/fisiologis Perancis Louis Pasteur (1822-1895) telah mengenali pengaruh struktur molekul individual pada sifat gabungan molekul. Ia berhasil memisahkan asam rasemat tartarat (sebenarnya garam natrium amonium) menjadi (+) dan (-) berdasarkan arah muka hemihedral kristalnya (1848).

Kedua senyawa memiliki sifat fisika (misalnya titik leleh) dan kimia yang sama, tetapi ada perbedaan dalam sifat optik dalam larutan masing-masing senyawa. Keduanya memutar bidang polarisasi cahaya, dengan kata lain mempunyai keaktifan optik. Rotasi jenis kedua senyawa, yang mengkur kekuatan rotasi kedua senyawa, memiliki nilai absolut yang sama, namun tandanya berlawanan. Karena molekul berada bebas dalam larutan, perbedaan ini tidak dapat dijelaskan karena perbedaan struktur kristal. Sayangnya waktu itu, walaupun teori atom sudah ada, teori valensi belum ada. Dengan kondisi seperti ini Pasteur tidak dapat menjelaskan penemuannya.

Di tahun 1860-an, kimiawan Jerman Johannes Adolf Wislicenus (1835-1902) menemukan bahwa dua jenis asam laktat yang diketahui waktu itu keduanya adalah asam α-hidroksipropanoat CH3CH(OH)COOH, bukan asam β- hidroksipropanoat HOCH2CH2COOH. Ia lebih lanjut menyarankan bahwa konsep baru untuk stereoisomer harus dibuat untuk menjelaskna fenomena ini. Konse baru ini menyatakan bahwa kedua senyawa yang memiliki rumus struktur yang sama dalam dua dimensu dapat menjadi stereoisomer bila susunan atom-atomnya di ruang berbeda.

Di tahun 1874, van’t Hoff dan Le Bel secara independen mengusulkan teori atom karbon tetrahedral. Menurut teori ini, kedua asam laktat yang dapat digambarkan di Gambar 4.4. Salah satu asam laktat adalah bayangan cermin asam laktat satunya. Dengan kata lain, hubungan kedua senyawa seperti hubungan tangan kanan dan tangan kiri, dan oleh karena itu disebut dengan antipoda atau enantiomer. Berkat teori van’t Hoff dan Le Bel, bidang kimia baru, stereokimia, berkembang dengan cepat.

(+)-asam laktat (-)-lactic acid

Gambar 4.4 Stereoisomer asam laktat.
Kedua isomer atau antipoda, berhubungan layaknya tangan kanan dan kiri

Pada atom karbon pusat di asam laktat, empat atom atau gigus yang berbeda terikat. Atom karbon semacam ini disebut dengan atom karbon asimetrik. Umumnya, jumlah stereoisomer akan sebanyak 2n, n adalah jumlah atom karbon asimetrik. Asam tartarat memiliki dua atom karbon asimetrik. Namun, karena keberadaan simetri molekul, jumlah stereoisomernya kurang dari 2n, dan lagi salah satu stereoisomer secara optik tidak aktif (Gambar 4.5). Semua fenomena ini dapat secara konsisten dijelaskan dengan teori atom karbon tetrahedral.

(+)-asam tartarat (-)-asam tartarat meso-asam tartarat

Gambar 4.5 Stereoisomer asam tartarat(+)-asam tartarat dan (-)-asam tartarat membentuk pasangan enantiomer.

Namun karena adanya simetri, meso-asam tartarat secara optik tidak aktif.

Latihan 4.2 Gliseraldehida Gambarkan perspektif gliseraldehida OHCCHOHCH2OH, gula paling sederhana, seperti cara yang ditunjukkan pada gambar 4.4.

Jawab.

Catat ada banyak cara lain untuk menggambarkannya.

b. Isomer geometri

Van’t Hoff menjelaskan keisomeran asam fumarat dan maleat karena batasan rotasi di ikatan ganda, suatu penjelasan yang berbeda dengan untuk keisomeran optik. Isomer jenis ini disebut dengan isomer geometri. Dalam bentuk trans subtituennya (dalam kasus asam fumarat dan maleat, gugus karboksil) terletak di sisi yang berbeda dari ikatan rangkap, sementara dalam isomer cis-nya subtituennya terletak di sisi yang sama.

Dari dua isomer yang diisoasi, van’t Hoff menamai isomer yang mudah melepaskan air menjadi anhidrida maleat isomer cis sebab dalam isomer cis kedua gugus karboksi dekat satu sama lain. Dengan pemanasan sampai 300 °C, asam fuarat berubah menjadi anhidrida maleat. Hal ini cukup logis karena prosesnya harus melibatkan isomerisasi cis-trans yang merupakan proses dengan galangan energi yang cukup tinggi (Gambar 4.6).

Karena beberapa pasangan isomer geometri telah diketahui, teori isomer geometri memberikan dukunagn yang baik bagi teori struktural van’t Hoff.

asam fumarat asam maleat anhidrida maleat

Gambar 4.6 Isomer geometri asam maleat (bentuk cis) mempunyai dua gugus karboksil yang dekat, dan mudah melepas air menjadi anhidrida (anhidrida maleat).

Latihan 4.3 Isomer dikhloroetilena

Gambarkan rumus struktur semua isomer dikhloroetilena C2H2Cl2.

Jawab: Dua atom khlorin dapat terikat pada atom karbon yang sama, atau pada atom karbon yang

berbeda. Dan pada kasus yang kedua akan ada isomer geometri.

Struktur benzen

Struktur benzen menjadi enigma beberapa tahun. Di tahun 1865, Kekulé mengusulkan struktur siklik planar dengan tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan ganda yang terhubungkan secara bergantian. Strukturnya disebut dengan struktur Kekulé. Bukti struktur semacam ini datang dari jumlah isomer benzen tersubstitusi. Dengan struktur Kekulé, akan ada tiga isomer kresol, yakni, o, m- dan p-kresol (Gambar 4.7).

Struktur Kekulé tidak dapat menyelesaikan semua masalah yang berkaitan dengan struktur benzene. Bila benzene memiliki struktur seperti yang diusulkan Kekulé, akan ada dua isomer okresol, yang tidak diamati. Kekulé mempostulatkan bahwa ada kesetimbangan cepat, yang disebut dengan resonansi antara kedua struktur. Istilah resonansi kemudian digunakan dalam mekanika kuantum.

d. Struktur etana: analisis konformasional

Teori atom karbon tetrahedral dan struktur benzene memberikan fondasi teori struktur senyawa organik. Namun, van’t Hoff dan kimiawan lain mengenali bahwa masih ada masalah yang tersisa dan tidak dapat dijelaskan dengan teori karbon tetrahedral. Masalah itu adalah keisomeran yang disebabkan oleh adanya rotasi di sekitar ikatan tunggal.

Bila rotasi di sekitar ikatan C-C dalam 1,2-dikhloroetana CH2ClCH2Cl terbatas sebagaimana dalam kasus asam fumarat dan maleat, maka akan didapati banyak sekali isomer. Walaupun van’t Hoff awalnya menganggap adanya kemungkinan seperti itu, ia akhirnya menyimpulkan bahwa rotasinya bebas (rotasi bebas) karena tidak didapati isomer rotasional akibat batasan rotasi tersebut. Ia menambahkan bahwa struktur yang diamati adalah rata-rata dari semua struktur yang mungkin.

Di tahun 1930-an dibuktikan dengan teori dan percobaan bahwa rotasi di sekitar ikatan tunggal tidak sepenuhnya bebas. Dalam kasus etana, tolakan antara atom hidrogen yang terikat di atom karbon dekatnya akan membentuk halangan bagi rotasi bebas, dan besarnya tolakan akan bervariasi ketika rotasi tersebut berlangsung. Gambar 4.8(a) adalah proyeksi Newman etana, dan Gambar 4.8(b) adalah plot energi-sudut torsi.

Gambar 4.8 Analisis konformasional.

Dalam gambar (a) (proyeksi Newman), Anda dapat melihat molekul di arah ikatan C-C. Atom karbon depan dinyatakan dengan titik potong tiga garis pendek (masing-masing mewakili ikatan CH) sementara lingkaran mewakili arom karbon yang belakang. Keseluruhan gambar akan berkaitan dengan proyeksi molekul di dinding di belakangnya. Demi kesederhanaan atom hidrogennya tidak digambarkan (b) Bila sudut orsinya 0°, 120°, 240° dan 360°, bagian belakang molekul “berimpitan” eclipsed dengan bagian depan. Bila anda menggambarkan proyeksi Newman dengan tepat berimpit, anda sama sekali tidak dapat melihat bagian belakang. Secara konvensi, bagian belakang diputar sedikit agar dapat dilihat.

Bila sudut rotasi (sudut torsi) 0°, 60°, 120° dan 180°, energi molekul kalau tidak maksimum akan minimum. Struktur (konformasi) dengan sudut torsi 0° atau 120° disebut dengan bentuk eklips, dan konformasi dengan sudut torsi 60°atau 180° disebut bentuk staggered. Studi perubahan >struktur molekular yang diakibatkan oleh rotasi di sekitar ikatan tunggal disebut dengan analisis konformasional. Analisis ini telah berkembang sejak tahun 1950-an hingga kini.

Analisis konformasional butana CH3CH2CH2CH3 atas rotasi di sekitar ikatan C-C pusat, mengungkapkan bahwa ada dua bentuk staggered. Bentuk trans, dengan dua gugus metil terminal di sisi yang berlawanan, berenergi 0,7 kkal mol–1 lebih rendah (lebih stabil) daripada isomer gauche yang dua gugus metilnya berdekatan.

Hasil ini dapat diperluas ke senyawa-senyawa semacam pentana dan heksana yang memiliki lingkungan metilena tambahan, dan akhirnya pada poloetilena yang dibentuk oleh sejumlah besar metilen yang terikat. Dalam semua analisis ini, struktur trans, yakni struktur zig zag, adalah yang paling stabil. Namun, ini hanya benar dalam larutan. Untuk wujud padatnya faktor lain harus ikut diperhatikan.

Latihan 4.4 Analisis konformasional 1,2-dikhloroetana

Lakukan analisis konformasional 1,2-dikhloroetan dengan memutar di sekitar ikatan C-C dan menggambarkan proyeksi Newman sebagaimana diperlihatkan di Gambar 4.8(a).

Jawab:

Sebagai rangkuman, struktur senyawa karbon terutama ditentukan oleh keadaan hibridisasi atom karbon yang terlibat. Bila banyak konformasi dimungkinkan oleh adanya rotasi di sekitar ikatan tunggal, konformasi yang paling stabil akan dipilih.

Bila molekulnya memiliki sisi polar, faktor lain mungkin akan terlibat. Interaksi tarik menarik antara sisi positif dan negatif akan mengakibatkan struktur dengan halangan sterik terbesar lebih stabil. Dalam kasus asam salisilat, ikatan hidrogen antara gugus hidroksi dan karboksi akan membuat struktur yang lebih rapat lebih stabil.

Sebagai kesimpulan, struktur senyawa karbon dapat dijelaskan dengan cukup baik bila berbagai faktor dipertimbangkan.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/bentuk_molekul1/struktur-senyawa-karbon/28April2010

Ketika saya memberi seminar Kewirausahaan di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta bersama kawan saya, Pak Maryono. Setelah saya membeberkan bagaimana menjadi pengusaha yang cerdas dan bagaimana strategi memulai dan melambungkan bisnis, giliran kawan saya Pak Maryono bercerita tetang bagaimana ia mengawali bisnis untuk pertama kalinya. Pak Maryono mengawali bisnis sebagai penjual buku-buku asing dalam bidang kedokteran atau kesehatan. Modalnya adalah kawannya di Fakultas Kedokteran sebagai jaminan, agar ia dapat mengambil buku. Dengan jaminan kawannya tersebut, ia memperoleh buku-buku asing dan dapat menjual buku tersebut ke beberapa instansi maupun perguruan tinggi yang berkait dengan bidang ilmu kesehatan atau bidang ilmu lainnya. Hasilnya cukup lumayan, dapat digunakan untuk membiayai kuliahnya.

Ketika saya bertemu salah seorang kawan dekat saya, langsung dia menawarkan kepada saya untuk menjadi dealer komputer Epson. Kawan saya tersebut saat itu sebagai sales representative Metrodata. ”Kamu mau Med menjual komputer Epson ?” tanya kawan saya. Med adalah nama panggilan saya ketika di SMA I Madiun. ”Saya tidak punya modal” jawab saya. ”Ini tidak perlu modal. Cukup kamu pajang komputer Epson itu. Kemudian setelah komputernya laku baru kamu bayar. Saya beri tenggang waktu dua bulan” kata kawan saya. ”Baiklah. Saya akan mencoba untuk jualan komputer Epson” saya mengiyakan.

Metrodata percaya kepada saya, karena jaminannya kawan saya tersebut dan kawan saya bersedia menjadi jaminan. Mengapa kawan saya tersebut percaya dengan saya? Karena kawan saya tersebut ketika di SMA I Madiun sebangku, berangkat sekolah bersama. Jika berangkatnya saya membonceng dia, maka pulangnya gantian dia membonceng saya. Saya membeli bakso dan es bersama, jika saya yang mempunyai uang, maka saya yang membayar, sebaliknya ketika dia punya uang, dia yang membayar. Ketika saya sakit, saya tiduran di rumahnya, sedangkan dia berangkat sekolah sendiri. Saya sering makan di rumahnya dan belajar bersama. Saya sering menghibur adiknya dengan permainan sulap. Saya sering berbincang-bincang dengan kedua orang tuanya. Saya pernah meminjam uang dengan dia untuk membayar SPP dan saya  mengembalikan pinjaman sesuai dengan janji saya.

Saya sangat beruntung diberi kepercayaan kawan dekat saya. Kawan saya tersebut bernama Agus Honggo Widodo, saat ini dia sebagai Direktur PT. Metrodata. Anda dapat mencoba memulai usaha dengan modal kawan terdekat Anda sebagai jaminan.

Penulis : M. Suyanto , Ketua STMIK AMIKOM

http://www.beritanet.com/news/bisnis-tanpa-uang-kawan-jaminan.html/28April2010

Logam yang ada dialam kita temukan sebagai zat tunggal atau unsur, dan kita ketahui bahwa bagian terkecil dari unsur adalah atom, sehingga pasti logam yang kita temukan tersusun oleh banyak atom logam.

Ikatan logam terjadi karena adanya saling meminjamkan elektron, namun proses ini tidak hanya terjadi antara dua atau beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom memberikan elektron valensinya untuk digunakan bersama, sehingga terjadi ikatan atau tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan.

Jarak antar atom dalam ikatan logam tetap sama, jika ada atom yang bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan “menariknya” kembali ke posisi semula. Demikian pula jika atom mendekat kesalah satu atom maka akan ada gaya tolak antar inti atom.

Jarak yang sama disebabkan oleh muatan listrik yang sama dari atom logam tersebut, lihat Gambar 5.18.

gambar 5.18

Gambar 5.18. Ikatan Logam, dalam atom Magnesium

Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan bergerak sangat mobil seolah-olah membentuk “kabut elektron”. Hal ini yang meyebabkan munculnya sifat daya hantar listrik pada logam.

Keteraturan dari logam karena adanya ikatan antar atom, yang ditunjukan dengan jarak antar atom yang sama, dan atom-atom logam tersusun secara teratur menurut suatu pola tertentu. Susunan yang teratur inilah yang dinamakan dengan Kristal. Struktur Kristal pada logam cukup banyak, dalam bahasan ini kita ambil dua struktur Kristal.Body Centered Cubic (BCC), kubus berpusat badan, merupakan struktur kristal yang banyak dijumpai pada logam Crom (Cr), Besi Alpha, Molebdenum (Mo), Tantalum (Ta) dan lain-lain. Struktur kristal ini memiliki satu atom pusat dan dikelilingi oleh 8 atom lainnya yang berposisi diagonal ruang. Ciri khas dari struktur Kristal ini adalah jumlah atom yang berdekatan sebanyak 2 buah dan sering disebut dengan bilangan koordinasi. Untuk lebih mudahnya perhatikan Gambar 5.19.

gambar 5.19

Gambar 5.19. Struktur Kristal kubus berpusat badan

Face Centered Cubic (FCC), kubus berpusat muka, struktur kristal ini banyak dijumpai pada logam-logam seperti alumunium, besi gamma, Timbal, Nickel, Platina, Ag, dan lai-lain. Atom pusat terletak pada setiap bidang atau sisi, dan terdapat 6 atom. Sebagai ciri khas dari kristal ini, adalah bilangan koordinasinya 4. Struktur kristal kubus berpusat muka disajikan pada Gambar 5.20.

gambar 5.20

Gambar 5.20. Struktur Kristal kubus berpusat badan

Jika kita perhatikan besi yang memiliki dua struktur Kristal yaitu besi alpha (BCC) dan gamma (FCC), kedua kristal ini dapat terjadi pada suhu tinggi, untuk alpha terjadi pada suhu sekitar 700oC sedangkan struktur gamma terjadi pada suhu sekitar 1100oC.

Material mempunyai lebih dari satu struktur kristal tetapi dalam keadaan padat yang tergantung dari temperatur, maka inillah yang disebut dengan Allotropy.

Struktur Kristal tidak hanya dimiliki oleh logam, unsur bukan logam juga dapat berbentuk Kristal. Di alam unsur karbon terdapat dalam berbagai bentuk Kristal, seperti intan memiliki struktur kristal yang berbeda dengan struktur kristal grafit maupun buckminsterfullerene (buckyball). Jika sebuah material memiliki beberapa bentuk Kristal, material ini sering disebut juga dengan polymorphism.

Saat ini para ahli telah menemukan struktur Kristal dari karbon yaitu nanotube. Struktur Kristal ini telah diujicobakan ke berbagai bidang khususnya untuk miniaturisasi peralatan. Beberapa bentuk Kristal karbon disajikan pada Gambar 5.21. Gas mulia yang kita temukan bukan merupakan atom tunggal, namun sejumlah molekul atom dalam gas yang bergabung dan berikatan. Contoh menarik Pembentukan kristal gas mulia seperti (He, Ne, dan Ar). Proses tersebut diawali dari bentuk gas yang berubah menjadi cairan dilanjutkan dengan pembentukan kristal yang memiliki titik leleh rendah. Kristal tersebut umumnya transparan, dan bersifat sebagai isolator.

gambar 5.21

Gambar 5.21. Beberapa struktur kristal karbon yang telah ditemukan

Atom-atom dari gas memiliki orbital dengan elektron valensi yang terisi penuh elektron, sehingga elektron-elektron valensi tidak memungkinkan lagi membentuk ikatan. Pada kenyataannya atom-atom gas berinteraksi dan dapat membentuk kristal. Proses ikatan terjadi karena atom gas inert mengalami distorsi pada distribusi elektronnya walaupun sangat kecil, menyebabkan dispersi muatan positif atau dispersi muatan negatifnya, sehingga terjadinya dipol yang bersifat temporer dalam setiap atomnya, dan menimbulkan gaya tarik menarik. Gaya ini diamati oleh Fritz London dan Van der Waals, sehingga gaya tarik menarik dikenal dengan gaya Van der Waals atau gaya London. Gaya tarik menarik ini menyebabkan terjadinya ikatan pada atom gas mulia (Gambar 5.22).

gambar 5.22

Gambar 5.22. Gaya Van der Waals atau Gaya London, proses diawali dengan dispersi muatan dan dilanjutkan dengan interaksi dipol temporer antar atom

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-logam